Nun Kecil Di Al-Qur'an: Pengertian Dan Cara Membacanya

Cara membaca nun kecil, nun wiqayah, nun iwadh atau nun washal/shilah
Di dalam Al-Qur’an cetakan Indonesia kita mendapati nun kecil yang terletak di bawah hamzah washal. Nah nun kecil tersebut disebut dengan nun wiqayah, nun iwadh, atau nun shilah/washal. Disebut nun wiqayah alasannya yaitu untuk menjaga nun sukun pada tanwin. Disebut dengan nun iwadh alasannya yaitu menjadi pengganti nun sukun pada tanwin. Adapun disebut nun shilah atau washal alasannya yaitu untuk menyambungkan tanwin dengan aksara sukun.
Nun Kecil
Pada dasarnya, tanwin yaitu nun sukun yang terdapat pada final isim. Maka sanggup disimpulkan cara baca tanwin menyerupai berikut:
نُوْحٌ = نُوْحُنْ
مَثَلًا = مَثَلَنْ
يَوْمَئِذٍ = يَوْمَئِذِنْ
بَعْضٍ = بَعْضِنْ
لَهْوًا = لَهْوَنْ
عُزَيْرٌ = عُزَيْرُنْ
Apabila tanwin bertemu aksara sukun maka tanwinnya menjadi harakat tunggal dan ditambah nun berharakat kasrah. Nun disini hanya dalam pelafalannya. Contoh:
نُوْحٌ ابْنَهُ = نُوْحُنِ ابْنَهُ
مَثَلًا الْقَوْمُ = مَثَلَنِ الْقَوْمُ
يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ = يَوْمَئِذِنِ الْمَسَاقُ
بَعْضٍ الْقَوْلَ = بَعْضِنِ الْقَوْلَ
لَهْوًا انْفَضُّوْا = لَهْوَنِ انْفَضُّوْا
عُزَيْرٌ ابْنُ = عُزَيْرُنِ ابْنُ
Nun kecil di Al-Qur’an menujukkan kata sebelumnya berharakat tanwin. Namun, di Al-Qur’an cetakan Indonesia, tanwinnya menjadi harakat tunggal kecuali fathatain. Perlu diketahui bahwa di Al-Qur’an cetakan Arab tidak terdapat nun kecil. Oleh alasannya yaitu itu, kita perlu ketelitian dalam membaca tanwin yang bertemu aksara mati.
Apabila kita waqaf pada kata pertama dari contoh-contoh di atas, maka cara bacanya disukunkan dan tanwinnya menjadi hilang. Sedangkan apabila kita ibtida’ (memulai bacaan) dari kata yang ada nun kecilnya, maka nun kecilnya tidak dibaca sama sekali.
Adapun bila kita ingin ibtida’ dari kata yang kedua yang diawali dengan hamzah washal, cara membaca hamzah washalnya menyerupai berikut:
1. Dhammah
Yaitu pada hamzah washal yang terdapat pada fi’il dan aksara ketiga dari fi’il tersebut berharakat dhammah. Contoh:
اُدْخُلُوْا – اُخْرُخْ - اُنْصُرْ
2. Fathah
Yaitu pada hamzah washal pada isim yang diawali alif lam ta’rif. Contoh:
اَلْمَسَاقُ – اَلنَّاسُ - اَلْقَوْمُ
3. Kasrah
• Hamzah washal yang terdapat pada fi’il dan aksara ketiga dari fi’il tersebut berharakat fathah atau kasrah. Contoh:
اِضْرِبْ – اِفْتَحْ - اِنْفَضُّوْا
• Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim musytaq. Contoh:
اِسْتِغْفَارٌ – اِجْتِمَاعٌ - اِسْتِخْرَاجٌ
• Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim jamid. Contoh:
ابْنٌ - ابْنَةٌ  - اثْـــنَانِ - اثْـــنَـــتَانِ - امْـرَأةٌ - امْـرِئٌ - اسْــمٌ
Itulah sekilas cara membaca nun kecil yang terdapat di Al-Qur’an. Semoga bermanfaat!

Comments

Popular posts from this blog

Khabar Inna (إِنَّ) Dan Saudaranya: Pengertian Dan Contohnya

Pengertian Dan Tumpuan Idgham Mutajanisain